Ketika seseorang di diagnosa menjadi penyakit kanker dan salah satunya adalah kanker darah atau disebut dengan leukimia. Sel kanker yang bersifat ganas, mengalir dan ada di aliran darah kemudian berpindah ke organ yang lainnya. Sel tersebut jika menyerang orang dengan fisik lemah, akan dapat menyebabkan kerusakan yang lainnya seperti gagal ginjal, gagal hati, anemia. Seseorang dapat melakukan pemeriksaan setelah mendapati tanda dan gejala penyakit diabetes.
Leukimia dapat menyerang siapa saja dan paling sering terjadi pada orang dewasa dan dapat diwaspadai dengan memperhatikan gejalanya. Gejala leukimia secara umumnya yaitu:
• Kondisi fisik yang semakin lama semakin lemah,
• Suhu tubuh meningkat dalam waktu lama,
• Sesak nafas,
• Sakit kepala yang terkadang disertai muntah,
• Terasa nyeri pada tulang dan sendi,
• Gelisah dan takut,
• Sulit tidur.
Setelah mendapati gejala umum tersebut, dilakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui hasil secara pasti. Pertama adalah pemeriksaan fisik dan dokter akan memeriksa ada atau tidaknya pembengkakan yang terjadi di kelenjar getah bening, hati ataupun di limpa. Kedua adalah dilakukannya pemeriksaan darah. Pemeriksaan sample darah dilakukan di laboratorium untuk menghitung jumlah sel darah putih, trombosit dan sel darah merah. Hasil pemeriksaan akan positif jika jumlah sel darah putih lebih banyak dan lebih tinggi dibandingkan dengan kadar trombosit dan hemoglobin darah yang rendah.
Pemeriksaan lainnya yang dilakukan setelah mendapati gejala penyakit leukimia yaitu:
- Biopi merupakan pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya sel leukimia di sumsum tulang.
- Sitogenetik merupakan pemeriksaan untuk mendapati jumlah kromosom pada sel darah sumsum tulang atau di kelenjar getah bening.
- Spinal top merupakan pemeriksaan dengan memeriksa sample cairan serebrospinal yang merupakan cairan di dalam atau di sekitar otak dan di sumsum tulang belakang. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui sel leukemia dan tanda lainnya.
- X-ray dada merupakan pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya pembengkakan di kelenjar getah bening dan tanda lainnya dari penyakit yang ada di dada.
