Pengertian Lailatul Qadr – Malam Lailatul Qodar Penuh Kekuatan
Qadr berarti kehormatan dan martabat. Pengertian Lailatul Qadr
berarti malam kehormatan dan martabat. Ini
adalah malam di mana Wahyu Ilahi pertama kali datang kepada Nabi Sallalahu
Alayhi Wasallam, ketika ia sedang dalam doa di gua Hira. Karena
itu malam ini mendapat kehormatan memiliki wahyu pertama dibawa ke Nabi
Sallalahu Alayhi Wasallam, dan bernama Lailatul Qadar. Ini
adalah salah satu malam paling suci dan paling diberkati, yang kemungkinan akan
terjadi pada salah satu malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan
dan paling mungkin 27. Pahala
ibadah pada malam ini lebih baik dari penyembahan seribu bulan ibadah, setara
dengan seumur hidup seseorang. Jadi,
pada malam ini kita harus berdoa Nafil shalat, membaca Al-Quran, Tasbih, Zikir,
berdoa, dll sebanyak mungkin. MalamLailatul Qodar sudah membuka gerbangnya harta ketika malaikat untuk pertama kalinya datang
dengan pesan Ilahi di gua Hira, dan keberuntungan yang terus menyertai kita
secara permanen. Setiap
tahun di bulan Ramadhan, malam ini diberikan kepada umat. Muslim
terlibat dalam doa, pembacaan Al-Qur’an dan berdoa kepada Allah, sebagaimana
Nabi sallalahu alayhi wasallam bersabda: “Orang yang memanjatkan doa
kepada Allah pada malam Martabat dengan iman dan dengan harapan pahala dari
Allah, segala dosa masa lalunya telah diampuni.
” (Bukhari) Saat
musim hujan sangat cocok untuk pertanian, juga untuk pencapaian kedekatan
kepada Allah, memiliki waktu tertentu, hari tertentu dan malam tertentu yang
paling cocok, misalnya waktu
sholat tahajjud, shalat Jum’at, bulan Ramadhan, Hari Arafah, dll. Begitu juga
Malam Kekuatan adalah malam yang paling cocok untuk mencapai kedekatan kepada
Allah. Dalam
hadits tersebut, kita diminta untuk mencarinya di sepuluh malam terakhir dari
bulan Ramadhan. Hazrat
Aisyah radhiyallahu anhaa meriwayatkan bahwa Rasulullah sallalahu alayhi
wasallam mengatakan, ‘Carilah malam Martabat di malam-malam ganjil dari sepuluh
hari terakhir Ramadhan’. (Bukhori). Mencari Malam Lailatul Qodar tentunya dalam menjalankan puasa ramadhan dengan baik seperti niat puasa ramadhan harus benar dan menjalankan serta mengisi waktu selama puasa dengan ibadah dan amalan terbaik dan malamnya diisi juga dengan berbagai amalan dan ibadah lainnya baik wajib maupun yang sunah. Pada
sepuluh hari terakhir itu sesuai jadwal puasa ramadhan disetiap tahunnya, referensi dibuat untuk tanggal 21, 23, 25, 27, malam
29 dari bulan Ramadhan. Tidak
ada satu malampun yang dapat kita tinggalkan atau menebak-nebak kapan akan
menerima malam penuh kekuatan ini, sehingga kerinduan untuk menemukannya lah yang
dapat meningkatkan ibadah dan orang-orang menghabiskan lebih banyak malam dalam
menyembah Allah. Dari
aspek ini, pentingnya `itikaaf (pengasingan) selama sepuluh hari terakhir
Ramadhan menjadi jelas.
berarti malam kehormatan dan martabat. Ini
adalah malam di mana Wahyu Ilahi pertama kali datang kepada Nabi Sallalahu
Alayhi Wasallam, ketika ia sedang dalam doa di gua Hira. Karena
itu malam ini mendapat kehormatan memiliki wahyu pertama dibawa ke Nabi
Sallalahu Alayhi Wasallam, dan bernama Lailatul Qadar. Ini
adalah salah satu malam paling suci dan paling diberkati, yang kemungkinan akan
terjadi pada salah satu malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan
dan paling mungkin 27. Pahala
ibadah pada malam ini lebih baik dari penyembahan seribu bulan ibadah, setara
dengan seumur hidup seseorang. Jadi,
pada malam ini kita harus berdoa Nafil shalat, membaca Al-Quran, Tasbih, Zikir,
berdoa, dll sebanyak mungkin. MalamLailatul Qodar sudah membuka gerbangnya harta ketika malaikat untuk pertama kalinya datang
dengan pesan Ilahi di gua Hira, dan keberuntungan yang terus menyertai kita
secara permanen. Setiap
tahun di bulan Ramadhan, malam ini diberikan kepada umat. Muslim
terlibat dalam doa, pembacaan Al-Qur’an dan berdoa kepada Allah, sebagaimana
Nabi sallalahu alayhi wasallam bersabda: “Orang yang memanjatkan doa
kepada Allah pada malam Martabat dengan iman dan dengan harapan pahala dari
Allah, segala dosa masa lalunya telah diampuni.
” (Bukhari) Saat
musim hujan sangat cocok untuk pertanian, juga untuk pencapaian kedekatan
kepada Allah, memiliki waktu tertentu, hari tertentu dan malam tertentu yang
paling cocok, misalnya waktu
sholat tahajjud, shalat Jum’at, bulan Ramadhan, Hari Arafah, dll. Begitu juga
Malam Kekuatan adalah malam yang paling cocok untuk mencapai kedekatan kepada
Allah. Dalam
hadits tersebut, kita diminta untuk mencarinya di sepuluh malam terakhir dari
bulan Ramadhan. Hazrat
Aisyah radhiyallahu anhaa meriwayatkan bahwa Rasulullah sallalahu alayhi
wasallam mengatakan, ‘Carilah malam Martabat di malam-malam ganjil dari sepuluh
hari terakhir Ramadhan’. (Bukhori). Mencari Malam Lailatul Qodar tentunya dalam menjalankan puasa ramadhan dengan baik seperti niat puasa ramadhan harus benar dan menjalankan serta mengisi waktu selama puasa dengan ibadah dan amalan terbaik dan malamnya diisi juga dengan berbagai amalan dan ibadah lainnya baik wajib maupun yang sunah. Pada
sepuluh hari terakhir itu sesuai jadwal puasa ramadhan disetiap tahunnya, referensi dibuat untuk tanggal 21, 23, 25, 27, malam
29 dari bulan Ramadhan. Tidak
ada satu malampun yang dapat kita tinggalkan atau menebak-nebak kapan akan
menerima malam penuh kekuatan ini, sehingga kerinduan untuk menemukannya lah yang
dapat meningkatkan ibadah dan orang-orang menghabiskan lebih banyak malam dalam
menyembah Allah. Dari
aspek ini, pentingnya `itikaaf (pengasingan) selama sepuluh hari terakhir
Ramadhan menjadi jelas.
Hal – hal yang baik dilakukan selama sepuluh hari terakhir
bulan Ramadan :
bulan Ramadan :
1. Mencari Pengampunan. Hazrat Aisyah
radhiyallahu anhaa bertanya kepada Nabi sallalahu alayhi wasallam bahwa jika ia diberikan karunia untuk mendapatkan malam
luhur apa doa
yang harus dikatakan. Nabi sallalahu alayhi wasallam menjawab bahwa dia harus mengatakan doa berikut:
radhiyallahu anhaa bertanya kepada Nabi sallalahu alayhi wasallam bahwa jika ia diberikan karunia untuk mendapatkan malam
luhur apa doa
yang harus dikatakan. Nabi sallalahu alayhi wasallam menjawab bahwa dia harus mengatakan doa berikut:
“Allahumma innaka afuwwun kareemun tuhib–bul af–wa fa–afo anni”
(Ya Allah, Engkau adalah Dia yang memberikan pengampunan
dosa, mencintai pemaaf,
jadi maafkan saya.)
2. Membaca Istighfar. Berikut ini harus
dibaca sebanyak mungkin: “Astaghfirullah
hallazi la-ila-ha illa huwal Hayyul
Qayyumo wa atu–bu ilaihe” (saya
mencari pengampunan dari Allah SWT, tidak ada Tuhan selain Dia, Dia diri
yang Ada , Abadi
dan saya kembali kepada-Nya)
dibaca sebanyak mungkin: “Astaghfirullah
hallazi la-ila-ha illa huwal Hayyul
Qayyumo wa atu–bu ilaihe” (saya
mencari pengampunan dari Allah SWT, tidak ada Tuhan selain Dia, Dia diri
yang Ada , Abadi
dan saya kembali kepada-Nya)
3. Membaca Surah `Inna anzalnahu
… “Inna anzalnahu fee lailatul Qadr, Wa maa
adraka maa lailatul Qadr. Lailatul Qadri khairum min alfi shahr. Tanazzalul
malai-katu var-roohu fee ha bi izni Rabbihim min kulle amr. Salaamun heya hatta
matla-il fajr.”
… “Inna anzalnahu fee lailatul Qadr, Wa maa
adraka maa lailatul Qadr. Lailatul Qadri khairum min alfi shahr. Tanazzalul
malai-katu var-roohu fee ha bi izni Rabbihim min kulle amr. Salaamun heya hatta
matla-il fajr.”
4. Melakukan Shalat Tasbih.
5. Melakukan Afzul Zikir
yaitu La ilaha
illallah.
yaitu La ilaha
illallah.
Mudah-mudahan kita termasuk golongan orang-orang yang mendapat anugerah berkah Lailatul Q’adr…Aminn Ya Rabbal Allaminn….
Joseph AR@Juli2013
Comments
No comment yet.